Mantan Preman 27 Tahun Muntah Darah (5-Tamat)

Allah Menyembuhkanku dengan Pohon Pisang Busuk

SADIKIN yang sudah keranjingan main judi terus mencari tempat-tempat yang dianggapnya bisa memberi info tentang kode buntut. Suatu saat ia pergi ke daerah Garut dan di sinilah ia kena getahnya. Di sebuah tempat ziarah ia tiba-tiba berasa tubuhnya dimasukki makhluk lain sehingga ia menjerit bahkan menangis saking sakitnya. Ia minta ampun dan berjanji akan bertobat. Sadikin pun pulang. Berubahkan sikapnya? Sembuhkah muntah darahnya? Inilah akhir kisahnya yang ditulis Kuswari untuk diambil hikmahnya.

SEJAK peristiwa itu aku selalu diikuti oleh makhluk halus yang ada dalam tubuhku. Aku tidak mengerti mengapa bisa begini. Anehnya, makhluk yang ada dalam tubuhku selalu menasehatiku, bahkan berulang-ulang mengingatkanku dengan kata-kata yang masih kuingat hingga kini, "Apa-apaan kamu berjudi dan mabuk? Apakah kamu tidak sayang pada diri kamu sendiri? Kamu harus ingat, jika kamu tidak beribadah, maka kamu akan rugi sendiri. Saya hanya mengingatkan kamu saja. Kalau tidak percaya pada saya, ya tunggu saja suatu ketika kamu akan menyesal!"


Aneh memang. Orang lain mungkin sering melihatku bicara sendiri. Bahkan ada yang menuduhku gila. Padahal sesungguhnya aku sadar sesadar-sadarnya. Aku sedang berbicara dengan makhluk halus yang ada dalam tubuhku, mhkluk yang tidak terlihat oleh orang lain. Bahkan aku pun tidak melihatnya, kecuali merasakan keberadaannya.

Dia selalu menyuruh agar aku melaksanakan kewajiban salat lima waktu. "Ingat kalau kamu tidak salat, yang rugi kamu sendiri. Salat itu agar kamu menyadari kewajiban kepada Allah yang harus kamu jalani," katanya.

Apabila aku malas salat, dengan segera dia memberi tahu dan menyuruh agar aku segera mengambil air wudu untuk melaksanakan salat.

Melihat perubahan yang drastis dalam diriku, istriku tampak sangat gembira. Kuakui, selama ini, istriku berkali-kali menyuruh aku tobat dan rajin melaksanakan salat, namun tidak pernah aku turuti. Bahkan aku sering melecehkan dan bertengkar kalau istriku terus-terusan ngomel soal salat dan ibadah lainnya.

Sementara itu, muntah darah yang biasa kualami setiap malam Selasa dan malam Kamis, secara perlahan sudah mulai berkurang setelah makhluk itu berada dalam tubuhku dan mengingatkan agar aku sabar menghadapi ujian, sebab semua itu merupakan akibat dari perbuatan tanganku, akibat kesombonganku.

"Itu memang kiriman dari orang lain, tapi kamu harus tetap sabar menghadapi penyakit muntah darahmu. Kamu harus memperbanyak tobat dan istigfar. Itu saja kuncinya," ujarnya.

Aku menuruti semua yang dikatakannya. Aku beruntung sebab makhluk gaib itu selalu mengingatkan aku agar tidak lupa kepada Allah yang menciptakan langit dan bumi sehingga kita wajib melaksanakan ibadah.

Aku berusaha untuk berada di jalan yang diridai Allah. Jalan satu-satunya adalah aku harus rajin beribadah dan meminta maaf kepada setiap orang yang pernah aku sakiti waktu dulu, ketika aku masih pertantang-pertenteng sebagai preman jalanan di pasar dan terminal.

Muntah darah yang aku alami masih tetap. Tidak terasa, jika kuhitung, maka sudah 27 tahun aku mempunyai penyakit muntah darah. Anehnya, meski darah telah banyak keluar namun fisikku tidak sakit, aku bisa bekerja dan melakukan aktivitas sehari-hari sebagaimana orang lain.

Meski telah mengabiskan uang puluhan juta rupiah untuk berobat, namun aku tidak penasaran bahkan ke berbagai daerah aku mencari jalan keluar agar muntah darah bisa disembuhkan, tetapi tetap saja belum juga bisa disembuhkan. Akhirnya tidak ada jalan lain, kecuali aku pasrah sepenuhnya kepada Allah dan memohon agar segera disembuhkan dari penyakit aneh ini.

Ketekunanku berdoa serta kerajinanku memperbanyak zikir kepada Allah agar penyakit muntah darah bisa disembuhkan, dengan izinnya aku mendapat saran dari tetangga. Suatu hari aku bercerita dan menyampaikan penderitaanku padanya, ia menyarankan dengan obat yang sangat sederhana.

"Coba saja dengan batang pohon pisang yang sudah busuk. Ambil airnya lalu minumlah setiap hari. Insya Allah akan sembuh, sebab bapak saya juga dulu begitu!" ucap Miming begitu nama tetanggaku.

Subhanallah. Kenapa ia baru bicara sekarang? Padahal sejak dulu aku kenal dengannya. Ya, aku sadar, ini adalah jalan dari Allah untuk saya. Dulu aku jauh dengan tetangga karena perilakuku yang brutal dan sering meresahkan masyarakat. Tentu saja tetangga pun tak mau banyak berurusan denganku. Sekarang, setelah ada petunjuk dari Allah, semuanya menjadi terbuka. Subhanallah, alhamdulillah, Allahu Akbar.

Aku pun segera pergi ke kebun di belakang rumahku. Aku mencari pohon pisang yang membusuk, lalu aku peras airnya. Dengan mengucap bismillah aku pun minum air batang pisang itu. Bau busuk tidak lagi kuhiraukan karena aku ingin sembuh. Aku terus melakukannya setiap hari.

Alhamdulillah setiap hari aku lakukan itu. Sunguh luar biasa. Dengan kekuasaan dan izin Allah, muntah darahku sembuh total. Aku sembuh dari penyakit muntah darah setelah 27 tahun, yang ramuannya begitu mudah. Aku gembira bukan kepalang. Aku bersujud, bersyukur pada Allah atas petunjuk jalan yang telah diberikan-Nya padaku.

Berkali-kali aku mengucapkan terima kasih kepada Miming karena berkat informasinya aku bisa sembuh total. Miming hanya tersenyum dan berkata, "Tidak usah berterima kasih. Bersyukurlah pada Allah, sebab Dialah yang menyembuhkanmu!" ucapnya. (tamat)**

* Kisah ini dialami oleh R. Sodikin dan sekarang tinggal di Kopo Bandung. **

0 comments:

History is the discovery, collection, organization, and presentation of information about past events.

  © Blogger template Fishing by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP